McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin
McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin

Proposal Investasi Bitcoin Ditolak, McDonald’s Ajukan Perlindungan ke SEC

Perusahaan makanan cepat saji global, McDonald’s, menjadi pusat perhatian setelah perwakilan hukumnya mengirim surat kepada Securities and Exchange Commission (SEC) guna menolak usulan investor terkait pembelian Bitcoin (BTC) untuk dimasukkan ke dalam neraca perusahaan. Langkah ini menunjukkan bahwa McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin sebagai bagian dari strategi korporatnya.

Permintaan penolakan ini diajukan berdasarkan Peraturan SEC 14a-8(i)(7), yang menyatakan bahwa usulan investor dapat ditolak apabila berkaitan dengan “operasional bisnis biasa perusahaan”. Dalam surat resminya, McDonald’s menyampaikan bahwa kepemilikan Bitcoin tidak termasuk dalam cakupan kegiatan inti mereka sebagai perusahaan makanan cepat saji.

Usulan dari National Center for Public Policy

Usulan pembelian Bitcoin datang dari kelompok investor yang diwakili oleh National Center for Public Policy Research. Dalam proposalnya, mereka mendorong McDonald’s untuk mempertimbangkan menambahkan Bitcoin ke dalam pembendaharaan perusahaan, sebagai bentuk diversifikasi dan potensi keuntungan jangka panjang.

Menurut kelompok tersebut, adopsi Bitcoin akan membawa manfaat strategis dan menunjukkan bahwa McDonald’s siap beradaptasi dengan perkembangan zaman. Mereka menilai bahwa langkah semacam ini bisa memberi keuntungan besar bagi para pemegang saham, mengingat tren pertumbuhan aset digital.

Namun, dalam langkah tegas, McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin dengan alasan bahwa keputusan semacam itu merupakan ranah eksklusif manajemen internal dan bukan sesuatu yang harus ditentukan oleh pemegang saham.

SEC Dukung Penolakan McDonald’s

Dalam surat tanggapan resminya, SEC tidak merekomendasikan tindakan penegakan hukum terhadap McDonald’s atas penolakan tersebut. Artinya, SEC menganggap permintaan perusahaan sah secara hukum, dan perusahaan tidak diwajibkan untuk membawa proposal Bitcoin tersebut ke dalam agenda rapat tahunan pemegang saham.

“Proposal berkaitan dengan hal-hal yang bersifat operasional dan internal, yang berada di luar ruang lingkup intervensi pemegang saham,” demikian salah satu kutipan dari tanggapan hukum McDonald’s kepada SEC.

Dengan demikian, McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin memperoleh dukungan hukum yang sah, dan mengukuhkan hak perusahaan untuk mengelola strategi keuangan tanpa tekanan dari investor minoritas.

Aturan SEC 14a-8(i)(7) dan Batasan Proposal Pemegang Saham

Peraturan SEC 14a-8(i)(7) menjadi dasar utama bagi McDonald’s untuk menolak proposal investor tentang pembelian Bitcoin. Aturan ini memberikan ruang bagi perusahaan untuk menolak usulan pemegang saham jika menyangkut urusan “operasi bisnis biasa”, yang dianggap berada di bawah kewenangan manajemen.

Dengan demikian, manajemen McDonald’s secara sah dapat mengklaim bahwa keputusan investasi dalam bentuk Bitcoin merupakan tanggung jawab mereka, bukan hal yang bisa ditentukan oleh pemegang saham dalam rapat umum tahunan. Ini menjadi landasan kuat untuk mempertahankan hak tata kelola internal.

Bitcoin dalam Neraca Perusahaan: Pro dan Kontra

Isu perusahaan besar membeli Bitcoin sebagai bagian dari strategi treasury memang bukan hal baru. Tesla dan MicroStrategy adalah dua contoh utama perusahaan publik yang sudah menaruh sebagian besar dana kas mereka ke Bitcoin. Namun, pendekatan ini tidak serta-merta cocok untuk semua perusahaan.

Bagi perusahaan seperti McDonald’s, yang beroperasi dalam sektor makanan cepat saji dengan risiko volatilitas rendah, menambahkan aset sevolatile Bitcoin bisa dianggap terlalu spekulatif. Ini menjadi alasan utama mengapa McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin, meskipun perusahaan teknologi dan investasi mungkin melihat hal tersebut sebagai langkah strategis.

Analis pasar menyebut bahwa perusahaan seperti McDonald’s memiliki tanggung jawab untuk menjaga stabilitas finansial dan reputasi brand. Menambahkan Bitcoin bisa membuka potensi risiko volatilitas dan sorotan media yang tidak diinginkan.

Perbandingan dengan Perusahaan Lain yang Memegang Bitcoin

Beberapa perusahaan besar yang menyimpan Bitcoin dalam neraca mereka umumnya berasal dari sektor teknologi atau investasi. Misalnya, MicroStrategy secara agresif membeli Bitcoin sebagai strategi utama diversifikasi aset dan perlindungan nilai terhadap inflasi. Tesla juga sempat menaruh dana kas ke Bitcoin sebelum kemudian menjual sebagian karena alasan likuiditas.

Namun pendekatan ini dianggap tidak universal. Perusahaan seperti Apple, Amazon, dan bahkan Meta belum mengumumkan strategi serupa. Maka dari itu, keputusan McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin masih sesuai dengan pendekatan mayoritas perusahaan besar yang mengutamakan stabilitas dan prediktabilitas keuangan.

Dampak Hukum dan Reputasi terhadap Adopsi Bitcoin

Jika McDonald’s menerima proposal Bitcoin, dampaknya bukan hanya secara finansial tetapi juga reputasional. Perusahaan mungkin akan mendapat sorotan dari regulator lain, terutama di negara dengan kerangka hukum kripto yang ketat.

Di sisi lain, adopsi aset digital juga membuka risiko baru seperti pencucian uang, keamanan siber, hingga ketidakpastian pajak. Dalam konteks globalisasi merek McDonald’s yang menjangkau lebih dari 100 negara, setiap keputusan investasi harus dilihat dari berbagai sisi hukum dan sosial.

Inilah sebabnya mengapa langkah McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin dinilai sebagai strategi mitigasi risiko yang rasional oleh banyak pengamat industri.

Reaksi Komunitas Crypto

Keputusan McDonald’s memicu berbagai reaksi dari komunitas kripto. Beberapa pihak menyayangkan keputusan tersebut, menyebut bahwa perusahaan sedang melewatkan peluang emas untuk menjadi pelopor di bidang adopsi aset digital dalam industri non-teknologi.

Namun, sebagian lainnya memahami keputusan itu sebagai langkah realistis. Mereka menilai bahwa tidak semua bisnis harus ikut arus hype kripto, terutama jika tidak selaras dengan model bisnis inti.

Di X (Twitter), perdebatan pun ramai. Ada yang menyarankan agar perusahaan ritel besar lainnya seperti Starbucks atau Walmart mulai mempertimbangkan pendekatan serupa untuk membuka jalur adopsi Bitcoin lebih luas.

Kesimpulan: McDonald’s Tetap Konservatif di Tengah Inovasi Aset Digital

Keputusan McDonald’s tolak usulan beli Bitcoin adalah sinyal kuat bahwa perusahaan ini tetap memegang prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan keuangannya. Meskipun adopsi Bitcoin terus tumbuh di kalangan korporasi, McDonald’s menegaskan bahwa strategi investasi mereka tetap fokus pada stabilitas dan keberlanjutan jangka panjang.

Dengan dukungan dari SEC, McDonald’s berhasil menjaga kebijakan internal tanpa harus tunduk pada tekanan investor. Di tengah euforia aset digital, langkah ini menunjukkan bahwa tidak semua perusahaan siap atau cocok untuk ikut serta dalam tren tokenisasi dan diversifikasi digital.

Ke depan, keputusan seperti ini kemungkinan akan semakin sering muncul di meja regulator, seiring meningkatnya desakan investor terhadap perusahaan untuk mengadopsi inovasi berbasis blockchain dan kripto.

One thought on “McDonald’s Tolak Usulan Beli Bitcoin Kontroversial: SEC Beri Lampu Hijau”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *