UAE negara paling terobsesi aset crypto
UAE negara paling terobsesi aset crypto

UAE Negara Paling Terobsesi Aset Crypto, Kalahkan AS dan Singapura

Studi Atmos Ungkap UAE Ungguli Negara Lain dalam Ketertarikan pada Kripto

Dalam laporan terbaru dari platform riset Atmos, UAE negara paling terobsesi aset crypto di dunia saat ini. Dengan skor agregat 98,4, Uni Emirat Arab berhasil mengungguli negara-negara maju lainnya seperti Singapura dan Amerika Serikat dalam hal kepemilikan dan adopsi aset kripto.

Temuan ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena UAE hanya memiliki satu mesin ATM Bitcoin (BTC). Namun, tingkat kepemilikan crypto yang tinggi—mencapai 25,3% dari populasi—serta angka adopsi sebesar 210% membuat negara Teluk ini meraih skor tertinggi secara keseluruhan.

Singapura dan AS Tertinggal Meski Infrastruktur Lebih Kuat

Di posisi kedua, Singapura mencatatkan skor 92,4, disusul Amerika Serikat dengan skor 85,4. AS memiliki lebih dari 29.000 ATM Bitcoin, jumlah terbanyak secara global, namun hanya mampu mengimbangi sebagian kecil dari penetrasi yang dimiliki UAE.

Fakta bahwa UAE negara paling terobsesi aset crypto memperlihatkan bahwa infrastruktur fisik seperti ATM bukan satu-satunya indikator penting. Faktor seperti adopsi ritel, penggunaan harian, dan keterlibatan masyarakat menjadi tolok ukur yang semakin krusial.

Negara Lain yang Masuk 5 Besar

Kanada menempati posisi keempat dengan skor 72. Negara ini memiliki 3.561 ATM Bitcoin, tingkat kepemilikan sebesar 10,1%, dan adopsi sebesar 225%. Turki menyusul di peringkat kelima dengan skor 67,8, berkat tingkat kepemilikan crypto 19,3%, meskipun infrastrukturnya tidak sekuat negara lain.

Studi Atmos juga mencatat bahwa Swiss memiliki kepemilikan 11,5% namun tingkat adopsinya hanya 90%. Sementara Korea Selatan, negara dengan sektor teknologi yang maju, hanya mendapat skor 52,2 akibat rendahnya adopsi kripto dalam kehidupan sehari-hari.

CEO Atmos: Crypto Bukan Lagi Sekadar Tren

Nick Cooke, CEO Atmos, mengatakan bahwa tren ini menandakan pergeseran besar dalam cara masyarakat memandang aset digital. “Adopsi kripto tidak lagi sebatas tren investasi. Ia berkembang menjadi alternatif sistem keuangan, bahkan pelindung nilai terhadap inflasi,” ujarnya dalam rilis resmi.

Hal ini selaras dengan bagaimana UAE negara paling terobsesi aset crypto bukan hanya dari sisi minat, tapi juga implementasi di level institusi dan kebijakan pemerintah. UAE dikenal aktif mengembangkan zona ekonomi khusus untuk blockchain dan mendorong regulasi ramah aset digital.

UAE dan Strategi Kripto Nasional

Uni Emirat Arab telah meluncurkan berbagai inisiatif terkait teknologi blockchain dan aset digital. Salah satunya adalah Dubai Blockchain Strategy yang bertujuan menjadikan Dubai sebagai kota berbasis blockchain pertama di dunia. Inisiatif ini mencakup penggunaan teknologi dalam pelayanan publik, sistem pembayaran, hingga penerbitan dokumen resmi.

Sebagai referensi, Uni Emirat Arab dikenal sebagai negara yang progresif dalam mengadopsi inovasi teknologi, termasuk dalam sektor keuangan. Dengan dukungan dari pemerintah dan regulasi yang kondusif, adopsi kripto di kalangan masyarakat pun tumbuh pesat.

Faktor yang Mendorong Adopsi Kripto di UAE

Beberapa faktor utama yang mendorong adopsi kripto di UAE antara lain:

  • Komitmen pemerintah terhadap transformasi digital
  • Minimnya hambatan hukum bagi investor ritel
  • Ketersediaan platform DeFi dan NFT lokal
  • Antusiasme generasi muda terhadap aset digital

Dengan semua faktor ini, tidak mengherankan jika UAE negara paling terobsesi aset crypto, bahkan melampaui negara dengan infrastruktur lebih mapan.

Implikasi Global: Negara Lain Perlu Belajar?

Studi ini memberi sinyal penting bagi negara lain: bahwa adopsi kripto tidak hanya bergantung pada teknologi atau jumlah ATM Bitcoin, tetapi juga pada keterbukaan kebijakan dan minat publik. Jika ingin mengejar ketertinggalan, negara lain perlu meninjau kembali pendekatan regulasi dan edukasi terhadap aset digital.

Kenaikan posisi UAE bisa menjadi pendorong positif bagi negara berkembang lain yang ingin menjadikan kripto sebagai bagian dari strategi pertumbuhan ekonomi digital.

Potensi Pertumbuhan Pasar Crypto di Timur Tengah

Dengan posisi UAE negara paling terobsesi aset crypto, kawasan Timur Tengah mulai dilirik sebagai pasar kripto potensial. Negara-negara tetangga seperti Arab Saudi dan Qatar kini juga mempertimbangkan untuk menyusun regulasi yang lebih terbuka terhadap kripto.

Investor global pun mulai menggeser perhatian mereka ke wilayah ini, seiring meningkatnya permintaan untuk aset digital sebagai diversifikasi portofolio dan alat lindung nilai di tengah volatilitas ekonomi global.

Pandangan ke Depan: Apakah Tren Ini Akan Berlanjut?

Banyak pihak percaya bahwa posisi UAE sebagai pemimpin dalam adopsi kripto akan terus menguat. Kebijakan inovatif, dukungan pemerintah, dan keterlibatan aktif sektor swasta menjadi kombinasi ideal yang sulit disaingi.

Jika negara lain ingin mengejar, mereka harus mulai dari kebijakan yang ramah inovasi dan edukasi publik. Karena saat ini, gelar UAE negara paling terobsesi aset crypto bukan hanya soal statistik—tapi juga strategi nasional.

Kesimpulan: UAE Jadi Role Model Baru Dunia Kripto

Dengan angka adopsi dan kepemilikan yang luar biasa, UAE negara paling terobsesi aset crypto bukan hanya sebuah gelar simbolik, tetapi juga cerminan dari arah masa depan industri ini. Saat banyak negara masih menimbang-nimbang legalitas kripto, UAE sudah melangkah jauh dalam implementasi dan integrasi teknologi tersebut.

Langkah-langkah strategis seperti ini bisa jadi penentu siapa yang akan memimpin ekosistem keuangan digital dalam dekade mendatang.

One thought on “UAE Negara Paling Terobsesi Aset Crypto, Kalahkan AS dan Singapura”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *