
Aktivitas Jaringan Ethereum Sentuh Titik Terendah, Alamiah atau Tanda Bahaya?
Ethereum (ETH) menghadapi penurunan aktivitas jaringan yang signifikan, mencapai titik terendah tahun ini. Data terbaru menunjukkan hanya 361.078 wallet aktif pada Minggu (16/03), angka terendah sejak awal 2025.
Selain itu, permintaan wallet baru juga mengalami penurunan drastis, dengan hanya 86.539 wallet baru dibuat dalam sehari, menunjukkan bahwa minat pengguna terhadap jaringan Ethereum sedang lesu.
💡 Apakah ini fenomena alamiah atau justru tanda bahaya bagi ekosistem Ethereum?
Table of Contents
Mengapa Aktivitas Jaringan Ethereum Menurun?
📌 1️⃣ Aktivitas Jaringan Ethereum Sentuh Titik Terendah, Alamiah atau Tanda Bahaya?
- Penurunan aktivitas transaksi berkontribusi pada meningkatnya tekanan inflasi Ethereum.
- Pasokan yang beredar kini melebihi 120 juta ETH, dengan tambahan 71.172 ETH dalam 30 hari terakhir.
📌 2️⃣ Pengaruh Dominasi Jaringan Layer-2
- Adopsi Layer-2 seperti Arbitrum, Optimism, dan zkSync semakin meningkat, membuat transaksi lebih efisien di luar jaringan utama Ethereum.
- Banyak pengguna mulai beralih ke Layer-2 karena biaya gas lebih murah dan kecepatan transaksi yang lebih tinggi.
📌 3️⃣ Penurunan Total Nilai Terkunci (TVL) di DeFi
- Dunia DeFi (Decentralized Finance) yang didominasi oleh Ethereum mengalami penurunan total nilai terkunci.
- Penurunan ini mengindikasikan bahwa lebih sedikit investor yang menggunakan Ethereum untuk staking, lending, dan aktivitas lainnya.
💡 Apa dampaknya bagi investor Ethereum?
✅ Penurunan aktivitas bisa mengindikasikan fase koreksi yang memberi peluang beli bagi investor jangka panjang.
✅ Jika dominasi Layer-2 terus meningkat, Ethereum harus beradaptasi untuk tetap relevan.
✅ Investor perlu mempertimbangkan diversifikasi ke aset digital lain untuk mengurangi risiko terhadap penurunan Ethereum.
Ethereum vs Bitcoin: Apakah ETH Akan Kalah Bersaing?
🔎 Ethereum kini berada dalam tekanan, sementara Bitcoin terus menarik minat investor besar.
✅ 1️⃣ Analis Memperkirakan Ethereum Bisa Underperform Dibandingkan Bitcoin
- Beberapa analis memperingatkan bahwa Bitcoin (BTC) bisa tetap unggul dibandingkan Ethereum dalam jangka panjang.
- Kapitalisasi pasar Bitcoin terus meningkat, sementara Ethereum menghadapi tantangan dari Layer-2 dan blockchain pesaing seperti Solana.
✅ 2️⃣ Tekanan dari Pergerakan Harga dan Sentimen Pasar
- Jika Ethereum gagal mempertahankan garis support teknisnya, harga ETH bisa turun lebih dalam.
- Investor besar kemungkinan akan beralih ke aset lain jika Ethereum tidak menunjukkan pemulihan dalam waktu dekat.
⚠ 3️⃣ Risiko yang Perlu Diperhatikan Investor
- Jika Ethereum tidak segera menunjukkan pemulihan dalam aktivitas jaringan, harga ETH bisa terus mengalami tekanan.
- Kehilangan dominasi di sektor DeFi bisa berdampak negatif terhadap daya tarik Ethereum sebagai blockchain utama.
Kesimpulan: Apakah Ethereum Bisa Bangkit Kembali?
📌 Aktivitas Jaringan Ethereum Sentuh Titik Terendah, Alamiah atau Tanda Bahaya?
📌 Dominasi Layer-2 dan penurunan TVL di DeFi menjadi tantangan utama bagi Ethereum.
📌 Jika Ethereum tidak mampu beradaptasi, aset digital ini bisa semakin tertinggal dibandingkan Bitcoin dan blockchain pesaing lainnya.
🔥 Apa yang bisa terjadi selanjutnya?
✅ Jika Ethereum kembali menarik minat pengguna, harga ETH bisa kembali menguat.
✅ Jika dominasi Layer-2 terus meningkat, Ethereum harus menyesuaikan strategi untuk mempertahankan posisinya.
✅ Jika Bitcoin terus menarik lebih banyak investasi institusional, Ethereum bisa kesulitan mempertahankan dominasinya di pasar crypto.
🚀 Apakah Ethereum akan bangkit atau justru semakin tertinggal dari Bitcoin?
Aktivitas Jaringan Ethereum Sentuh Titik Terendah, Alamiah atau Tanda Bahaya?
[…] wallet yang sempat “mati suri” selama hampir satu dekade membuka banyak pertanyaan. Apakah ini tanda bahwa pemilik wallet kembali […]